Laman

Senin, 18 November 2019

Thailand, Apalagi kalau bukan Wisata, Kuliner, Belanja, repeat!! (Bangkok-HuaHin Trip) September 2016

Yeah, finally setelah sekian lama blog ini tidak kujamah mulai banyak sarang laba-laba nya #geserkanankiri #singkirinsaranglaba2 #lebay haha. Hari ini aku mau tulis tentang trip ku ke Thailand. Yap, Thailand itu surganya wisata kuliner dan belanja ya kalau aku bilang, kemana - mana makanan. Enak dan Murah!! Tempat belanja nya juga Banyak, Seru, Murah!! #parawanitamulaikalap

Trip ku ini dimulai dari tanggal 8-15 Septmber 2016. Masih fresh banget ya jadi niat nih nulisnya. Next aku mau tulis juga trip ke Korea, Singapore dan Malaysia di tahun 2015 lalu. Belum ada hasrat nulis trip itu nih karena udah agak expired ya setahun yang lalu itu. Mungkin ku tulis habis next Trip ku di bulan November ke Singapore dan Malaysia (again, yeay!).

O ya, kali ini trip ke Thailand bareng sama pacar (1 orang, #emangnyabolehdua haha), teman kuliah (2 orang) + teman gereja (1 orang), temannya temanku (1 orang) + teman pacarku (1 orang) + sodaranya teman pacarku (1 orang). Total ber 8. Seru deh baru kali ini pergi ber 8 niatnya mau ala ala backpacker gituu, tapi bawa nya koper semua. hahaha

Untuk hotel, selama disana kita pindah 3x. Sebetulnya cuma nyiapin 2 hotel, yaitu Tiger Lily Hostel yang super duper recommended banget banget banget tapi sayang kita cuma booking 1 malam. #supermenyesalbangetbangetbanget. Hotel kedua yaitu G9 Bangkok Hotel. Sebetulnya kita pesan hotel kedua ini for the rest ya sampai hari terakhir gitu. Lokasinya deket banget sama Chatuchak Market, jalan kaki aja sampai. But, what's wrong sama hotel yang kedua? Cuss baca pengalaman perjalanan selama di Thailand (Bangkok dan Huahin) yuk! =D


Day 1, Bangkok. (Kamis, 8 September 2016)

Sebetulnya start perjalananku adalah hari sebelumnya dari Semarang ke Jakarta via Lion dan menginap di rumah saudara 1 malam di Jakarta, baru deh keesokan paginya ke bandara Soekarno Hatta Jakarta lagi untuk berangkat ke Bangkok. Tapi disini aku tulis start dari bandara menuju bangkoknya aja ya.

Hari ini stanby di Soeta Jakarta titik temu dengan teman-temanku. Ada 1 orang yang nyusul berangkat besok sabtu dikarenakan tuntutan kerjaan ga bole cuti banyak-banyak. :V

Kita take off pukul 16:30 dan tiba di Bangkok pukul 20:55. Selama perjalanan asik aja sih cuma waktu mau sampai di Bandara, entah kenapa pesawatnya harus nukik banget gitu berkali-kali. Setibanya di Bandara Don Muaeng Bangkok langsung deh menuju bagian Imigrasi antri di bagian yang ada tulisan "foreign passport" nya.


Setelah keluar dari Imigrasi langsung belok kanan turun menggunakan tangga / eskalator. Di bawah depan tangga dan eskalator ada dutyfree.

  

 Dilanjutkan belok ke kiri untuk ambil bagasi jika ada. 


Kalau sudah ambil bagasi, bisa langsung lurus cari pintu keluar (ada di kanan). Didepan pintu setelah keluar dari tempat bagasi itu kita bisa temukan counter Taxi Service. Bisa pesan van sekaligus beli nomor unlimited 7 hari (Operator True Move) seharga 200 Baht. Tapi menurut pengalaman, dalam 3 hari internet ini sudah tidak bisa digunakan. Hiks. Terpaksa beli lagi di 7eleven (kali ini operator AIS) seharga 50 baht saja bisa dipakai sampai pulang ke Indonesia lagi. Sebelumnya saya juga minta tolong sama penjaga 7eleven untuk sekalian di registrasikan (dia foto passport saya untuk registrasi nomor hp). Next cukup beli di 7eleven sajalah disana tersedia operator True Move dan AIS.

Sebenarnya sudah banyak baca review kalau beli sim card lebih baik di 7 eleven. Cuma pada ga sabaran mau pada langsung beli sim card karena katanya unlimited, which is kita sih taunya dengan harga yang sama klo pakai True Move cuma dapat kuota 1,5Gb, tapi karena kata penjualnya ini dapat unlimited 7 hari langsung deh pada borong.

O ya perjalanan dari Bandara Don Muaeng ke hotel menggunakan van yang disediakan dari counter Taxi Service tersebut yah. Untuk 7 orang menggunakan van (sebetulnya muat sampai 12 orang) seharga 1200 Baht langsung diantar sampai hotel. Di depan counter2 ini udah banyak banget yah orang2 yang nawarin jasa pengantaran, cuma kita lebih yakin kalau beli langsung ke counter taxi karena sudah malam juga.

Sesampainya di hotel walaupun sudah malam, kita nekat langsung pergi ke Chinatown sumber makanan untuk mengisi kekosongan hati eh perut ini.

Bersambung...

Sabtu, 05 Maret 2016

Paraben pada kosmetik, berbahaya kah?

Hai hai my beauty readers.. Postinganku kali ini mau membahas tentang bahayanya jenis bahan kosmetik khususnya Paraben yang beredar dan sering digunakan baik dari dalam maupun luar Indonesia. Hiks, mari kita melihat fakta.


Apa itu Paraben?
Paraben merupakan bahan yang digunakan di dalam kosmetik, merupakan bentuk ester dari p-hydroxybenzoic acid. Dalam aplikasinya pada kosmetik bentuknya beragam methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Sebenarnya paraben ini fungsinya adalah sebagai pelindung pada kosmetik dan memperlama umur penyimpanan suatu barang (baca = pengawet). Melindungi kosmetik dari aktivitas bakteri yang bisa dengan mudah terpapar saat pemakaian kosmetik serta melindungi si pemakai agar tidak mudah terkena bakteri yang mungkin tak sengaja tertular dari alat aplikasi kosmetik, serta menjaga keutuhan produk.

Seperti dikutip dari laman FDA, dikatakan pula bahwa sebenarnya bukan pada produk kosmetik saja bahan paraben ini digunakan. Ia juga ternyata dipakai pada obat, makanan, pasta gigi, lem dan lain sebagainya. Produk kosmetik yang menggunakan paraben, harus mematuhi persyaratan hukum untuk memasukkan paraben di dalam kandungan kosmetik itu sendiri, dan harus lolos dari uji keamanan terlebih dahulu yang dilakukan oleh badan pengawas obat dan makanan.


Bagaimana Aturan Penggunaannya?
FDA sendiri (Federal Food, Drug and Cosmetic) memperbolehkan penggunaan paraben dengan beberapa ketentuan. Salah satunya adalah memenuhi batasan penggunaan yang diperbolehkan. Penggunaan paraben dalam sebuah produk dianggap aman apabila tidak lebih dari 25%, sedangkan di dalam produk kosmetik umumnya kadar paraben hanya berkisar antara 0,01% hingga 0,3% saja.


Apakah aman bila digunakan?
Sebenarnya kalau kita mau teliti dan membaca bahan-bahan yang terkandung pada kosmetik yang kita pakai, nyaris semuanya menggunakan paraben. Tak peduli itu produk luar maupun produk lokal. Sebelumnya mungkin hasil-hasil penelitian soal paraben ini tidak selalu disebarluaskan dengan bebas. Namun, karena kekhawatiran para konsumen, akhirnya CIR (Cosmetic Ingredient Review) menjelaskan secara terbuka, pada 14 November 2003. FDA yang berpartisipasi dalam CIR dalam kapasitasnya sebagai non-voting itu memberikan ulasan keamanan methylparaben, propil, dan butylparaben dan menyimpulkan mereka aman untuk digunakan dalam produk kosmetik pada tingkat sampai 25%. Biasanya paraben digunakan pada tingkat berkisar antara 0,01 sampai 0,3%.

Penggunaan paraben pada produk sebenarnya aman-aman saja selama produsen mematuhi batas kadar di dalam produk. Pernyataan ini kemudian didukung sebuah jurnal berjudul Journal of Applied Toxicology yang dipublikasikan tahun 2004. Jurnal tersebut mengatakan bahwa tidak ada petunjuk signifikan yang berhasil membuktikan bahwa paraben menyebabkan atau mempengaruhi pembentukan sel kanker. Aktivitas hormon estrogenlah yang justru bertanggung jawab atas pembentukan sel kanker pada payudara.

Sekalipun paraben dapat dikenali aktivitasnya mirip seperti estrogen, namun dibuktikan bahwa ia tidak memberikan pengaruh pada pembentukan sel kanker. Hanya aktivitas estrogen alami saja yang memicu pembentukan sel kanker.

Walaupun demikian, kekhawatiran konsumen tetap harus dijadikan sebagai bahan untuk selalu melakukan penelitian dan pengujian pada produk-produk kosmetik. Sehingga bila ditemukan kerugian yang disebabkan oleh paraben, maka FDA/BPOM juga tidak akan diam dan akan bertindak tegas. Kini semua dikembalikan lagi pada para konsumen, agar lebih berhati-hati dan melek informasi yang diberikan BPOM sehingga tidak sampai menjadi korban kosmetik abal-abal atau kosmetik berbahaya. 

Hasil analisa label oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bersama Organisasi Konsumen Korea pada Maret 2010 menunjukkan bahwa dari 36 produk kosmetik yang diteliti, 11 di antaranya mengandung paraben. Produk-produk tersebut mencakup merek-merek terkenal seperti Pigeon, Garnier, Zwitsal, Baby Dee, Viva, Shinzui, Mustika Ratu, Cussons dan Lifebuoy.



Nah kalau begitu sekarang pertanyaannya adalah sudah seberapa sering kah kamu menggunakan paraben? Baik yang disadari maupun yang tidak disadari? Meskipun paraben masih dianggap aman, banyak studi terbaru menunjukkan potensi bahaya paraben bagi kesehatan. 

Contohnya di dalam tubuh, paraben bertindak seperti estrogen dan dapat berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Sesuatu yang kekurangan atau berlebihan selalu tidak baik bukan? Ada baiknya kita mencegah sejak dini dari masalah yang mungkin bisa jadi akan timbul nantinya. Kalau menurut saya, ga mungkin kan sesuatu yang baik bisa dikhawatirkan oleh banyak pihak. Why? Thats the question. There must be something behind it allYuk sekarang juga kita cek tas kosmetik kita masing-masing, ada kandungan parabennya gak ya? Semoga informasi ini membantu yah ^^


Daftar Pustaka :
Vem. 2013. Benarkah Paraben Dapat Menyebabkan Kanker?. www.vemale.com 
Amazine. 2016. Tips Aman Kosmetik: Ketahui 3 Jenis Paraben. www.amazine.co
Salma. 2012. Waspadai Paraben dalam Produk Kosmetik. www.majalahkesehatan.com
KCS. 2013. Paraben. www.kscbeauty.com

Jumat, 04 Maret 2016

Review Purbasari Lipstick Color Matte

Hallo semuanyaa.. Gimana kabar kalian hari ini? Luar biasa ya pastinya :D
Sesuai janjiku di postingan sebelumnya, hari ini aku mau me-review lipstik yang lagi booming banget yaitu Purbasari Lipstick Color Matte. Yap, carinya susah ya seperti yang teman2 sudah ketahui bersama, Purbasari Lipstik ini memang produk lokal milik PT Gloria Origita Cosmetics di bogor. Tapiiii cari di mall ga ada, di indomaret atau alfamart juga ga ada (adanya maybelline gitu), aku juga ga nemu toko khusus kosmetik di Semarang yang jual brand satu ini, temenku yang kebetulan distributor kosmetik lokal juga ternyata hanya ambil lulurnya aja lipstiknya enggak T.T

Finally, agak hopeless juga carinya sampai cari-cari lewat hastag di Instagram kali aja ada yang jual. Ketemu siii cuma shade yang aku pengen ga ada. Nah, untungnya kan aku kuliah di Salatiga (kota  hati beriman = Sehat, Indah, Bersih, Nyaman, begitu tagline nya.. hihi). Justru di kota kecil ini, gampang banget buat dapetin si Purbasari. Begitu aku datengin 1 toko yang memang khusus menjual kosmetik, dapet deh. Tapi memang sayang, shade nya tetep ngga lengkap dan shade 89 yang aku pengen juga kosong yang ada shade 81, 83, 84, 85, 87 (rata-rata warnanya terang banget dan agak ke ungu-unguan gitu). Btw, Purbasari ini punya 10 shade ya. Iya memang cuma dikit. Hiks. Kemudian dikarenakan disana ada sample, bisa nyobain dikit-dikit deh warna shade yang masih on stock dan akhirnya kepilih juga shade 84. O ya, harganya jangan ditanya. Murah Banget! Yang aku beli ini cuma Rp 27,000 aja. Coba banyak warna soft nya, udah borong deh. Hehehe.





Kalau dari segi packaging nya, lipstik ini dikemas oleh box berwarna hitam glossy dan ada nomor shade-nya serta warnanya. Hmm, menurutku warna yang tertera di box ini agak sedikit kurang akurat ya karena memang beda sama warna lipstiknya. Kemudian font Purbasari ini sendiri menggunakan warna gold yang memberikan kesan elegant  terutama pada desain lipstiknya sendiri karena dipadukan dengan background hitam. Not bad untuk produk lokal :D




Nah, yang anehnyaa!! Setelah aku buka kemasan lipstik ini di kos, kok beda ya sama sample yang dikasih mbak nya tadi. Yang ini lebih tua, atau cuma perasaanku aja. Engga kok, ini memang lebih tua daripada sample nya tadi. Aneh!

Akhirnya aku pakaikan ke bibir tipis-tipis supaya warna terangnya ga ngejreng banget. Iya, aku memang sukanya lipstik yang soft. Kalau warna yang ngejreng berasa umurku jadi nambah gitu. Hehehe. Tapi sebetulnya semua itu relatif ya, kan namanya aja selera :D

O ya, lipstik lokal ini memiliki bau yang wangi lho. Kadang pernah kan buka lipstik yang baunya mirip crayon. Nah lipstik ini punya aroma yang wangi.


 


Taraaaa.. setelah pelan2 dioles ke bibir. Cantik!! Warnanya cocok juga. Lipstik ini matte nya juga bagus banget, sesuai banget sama tagline yang ada dibungkusnya yaitu :

- tahan lama dan tidak mengkilap
- terasa ringan pada bibir anda
- melembabkan bibir
- warna tidak pudar sehingga penampilan anda akan tetap segar

Saat pakai lipstik ini ga kerasa kaya pake lipstik lho. Bahannya ringan banget dan ga lengket-lengket gimana gitu jadi enjoy pake nya. Ga heran deh, lipstik ini bikin heboh. Memang bagus, warnanya benar-benar meng-cover seluruh bibirku :D Lipstik matte biasanya menimbulkan kesan pucat dan kering ya, nah si Purbasari ini enggak! Tapi karena bibirku memang lagi agak kering, aku tambahin Woo Baby lip plumper nya Etude House. Sensasi mint yang ada di lip plumper ini juga bagus untuk bikin bibir moist.


Lipstik ini staying power-nya emang lama banget dan susah hilangnya kalau ga dihapus pakai makeup remover. Lipstik ini udah aku pakai dari pagi, buat makan dan minum lipstik ini tetep nempel aja kaya pertama kali dioles. Keren! Kemudian sore mandi bersih-bersih, malam touch lagi deh untuk nulis review

Sekarang kita lihat bagian ingridients nya ya, Ups... ternyata Purbasari Lipstick Color Matte ini mengandung Paraben! Ada propylparaben di dalam lipstik ini. Iya sih, memang kebanyakan lipstik matte menggunakan paraben dalam pembuatannya. Apa itu Paraben? Cek postinganku yang  ini  ya. Yup, bahan kosmetik ini cukup berbahaya jika digunakan dalam pemakaian panjang. Mungkin beberapa orang tidak mempermasalahkan adanya paraben dalam kosmetik yang digunakan. Tapi menurut saya lebih baik mencegah daripada mengobati. Mungkin kalau untuk sesekali penggunaan gapapa kali yah? Tapi, coba lihat isi tas kosmetik kamu, jangan2 hampir keseluruhannya mengandung paraben? Oh no!

So, kesimpulan dari review kali ini adalah

Positif
- Harga so pasti murah banget ya.
- Walaupun agak ringkih, desain lipstik bagus lah ya, pede juga klo buat touch di kampus atau mall ga malu-malu in. Hihi..
- Coverage-nya oke banget.
- Ringan di bibir.
- Melembabkan.
- Bau nya wangi.
- Staying power lama banget.

Negatif
- Carinya susah, kalaupun ketemu, shade nya ga lengkap.
- Yap, kandungan paraben itu bikin

Repurchasing?
Hmm.. Dari semua sisi positif si Purbasari Lipstick Color Matte ini, jujur aku dilema banget. Tapi kayaknya bakal cari lipstik yang bebas paraben aja deh. Takut juga kalau lihat kemungkinan efek sampingnya. Hiks. Buat koleksi lucu juga. Hehehe




Senin, 29 Februari 2016

Review Masker 3D Red Ginseng MISSHA

Hai! Akhirnya kesampaian juga nulis blog lagi setelah sekian lama punya blog tapi bingung mau fokus kemana. Buru-buru deh bersih-bersih posting-an lama. Hahaha. Walau masih newbie dalam me-review semoga tulisanku dapat membantu memberi masukkan yah. Yups sesuai dengan judulnya, hari ini aku akan me-review sebuah masker wajah dengan brand MISSHA. Siapa yang belum tau MISSHA? MISSHA adalah brand kecantikan  berasal dari Korea yang didirikan tahun 2000. Beberapa skincare produk MISSHA yang aku coba ini ternyata cocok dikulitku. (FYI, untuk kulit wajah, jenis kulitku adalah kombinasi yaitu daerah T zone berminyak dan U zone lebih ke arah kering).

Oke, kenapa aku pilih masker MISSHA ini? Berbagi cerita dulu, sekitar akhir tahun 2015 kemarin aku dapat kesempatan untuk pergi liburan bersama teman ke Korea, Puji Tuhan ^^. Nah, kayaknya ga puas kan kalau udah sampai disana tapi ga belanja kosmetik dan skincare yang langi nge-trend banget karena kehebatannya membuat wajah jadi mulus dan kinclong. Alhasil aku memborong banyak banget mask sheet dan beberapa skincare serta kosmetik dari sana sekalian buat dijual kembali dan dipakai sendiri. Hihi.. Diantara masker Etude House, Esfolio, Face Shop, Odbo, 3w Clinic, Tony Moly, Mirage dan kawan-kawannya yang aku borong ini ada 1 masker yang bikin jatuh hati banget yaitu MISSHA Red Ginseng Sheet Mask. Yang disayangkan adalah produk ini justru cuma aku beli 10 sheet. Huaaa.. Kemarin paling banyak borong maskernya Etude House.

Ini penampakan depan dari MISSHA 3D Red Ginseng Sheet Mask.

Dengan masker yang berbentuk 3D ini, diharapkan masker dapat meng-cover seluruh wajah dan hal ini sangat berfungsi di wajahku :D Selfie dulu yah ^^v


Kemudian ini penampakan bagian belakang bungkusnya.

 Hal yang paling aku suka sewaktu menggunakan masker ini yang aku rasa paling berbeda dengan masker lainnya adalah sensasi cool di wajah yang sangat terasa begitu 1-2 menit pemasangan masker. Hal ini tentunya membantu me-relax-kan kulit wajah dan tentunya bikin fresh banget. O ya, cairan masker ini ga lengket lho, jadi nyaman banget pake nya. Namun hal yang membuat agak gimana gitu waktu awal pemakaian adalah aroma red ginseng yang memasuki hidungku sewaktu pertama membuka bungkus masker ini. Jujur, aku sama sekali ga suka ginseng! Haha.. Karena aku tau Korea terkenal banget sama khasiat ginsengnya dan kebetulan lihat masker ini terpampang jelas di tokonya, entah kenapa jadi mau beli deh. Tapi tenang aja, begitu masker ini dipakai, baunya sudah ga begitu terasa seperti awal membuka bungkus, sensasi cool-nya setelah itu bikin mata pengen merem aja sampai pagi. Hahaha..

Setelah pemakaian 20 menit, taraaaa.. Aku pikir masker ini cocok untuk kulit kombinasi seperti kulit wajahku. Kulit wajahku terasa banget terhidrasi. Baik bagian T zone yang berminyak dan U zone yang kering. Setahuku, kulit berminyak juga tanda dehidrasi kulit yang sedang mencoba untuk mengkompensasikannya dengan memproduksi lebih banyak minyak. Belum lagi kalau kamu sedang mengalami sedikit stress misalnya sedang nulis skripsi / thesis / desertasi gitu, masker ini bekerja sangat bagus lho. Pengalaman pribadi habis lanjutin nulis thesis, langsung deh pakai masker sebelum tidur. Hahaha..

Overall, aku suka banget sama masker ini (udah dibilang dari awal juga :p). Efek cerah dan tanda jerawat yang sedikit memudar juga cukup terlihat di pagi hari setelah saya menggunakannya, kemudian tidak ada tanda-tanda breakout pula di wajahku. Sebenarnya ada satu poin yang agak bikin pikir-pikir untuk repurchasing selain tentang bau ginsengnya yaitu harganya yang agak pricey untuk penggunaan masker sekali pakai dibandingkan masker yang dioles. Dulu waktu aku beli di Korea, tepatnya di Myeongdong kalau dirupiahkan per sheet nya sekitar IDR 32,000. Nah di Indonesia sampai berapa yah? Mungkin ada pedagang online yang ambil barang original dalam jumlah partai sehingga bisa jual lebih murah di Indonesia? Why not? Dengan manfaatnya yang begitu terasa di kulit saya, kalau saya pasti repurchasing.

Gimana dengan kamu? Masker apa aja yang sudah pernah dipakai? Sharing yuk ^^

Next aku akan me-review tentang lipstik Purbasari yang lagi hits banget. Katanya sih lipstik tersebut efek Matte-nya dapat disandingkan dengan merk luar seperti NYX, Loreal dan Mac. Wow! Penasaran kan? Aku juga! Hahaha.. Mau berburu dulu ah, katanya susah banget dicari.

Sampai Jumpa (n.n)v
Terimakasih sudah membaca ^^


Selasa, 14 Juli 2015

Sleeping Bookauty

Books opened in my hand but still doing nothing
Thinking about another interesting things
But my body is just going to laying
And so.. my bed i'm coming
Maybe better if I let my eyes closing

And now am i dreaming?
I feel like swimming but then drowning 
Can't reach a thing that floating
Finished with hand waving
But nothing changing

Then awake in the dawning
Don't wonder anything
Because the books already closing
And this is just the beginning
The books are still waiting



Salatiga, 14 July 2015
Melisa Primatika 09:09 PM