Hai hai my beauty readers.. Postinganku kali ini mau membahas tentang bahayanya jenis bahan kosmetik khususnya Paraben yang beredar dan sering digunakan baik dari dalam maupun luar Indonesia. Hiks, mari kita melihat fakta.
Apa itu Paraben?
Paraben merupakan bahan yang digunakan di dalam kosmetik, merupakan
bentuk ester dari p-hydroxybenzoic acid. Dalam aplikasinya pada kosmetik
bentuknya beragam methylparaben, propylparaben, dan butylparaben.
Sebenarnya paraben ini fungsinya adalah sebagai pelindung pada kosmetik dan memperlama umur penyimpanan suatu barang (baca = pengawet).
Melindungi kosmetik dari aktivitas bakteri yang bisa dengan mudah
terpapar saat pemakaian kosmetik serta melindungi si pemakai agar tidak
mudah terkena bakteri yang mungkin tak sengaja tertular dari alat
aplikasi kosmetik, serta menjaga keutuhan produk.
Seperti
dikutip dari laman FDA, dikatakan pula bahwa sebenarnya bukan pada
produk kosmetik saja bahan paraben ini digunakan. Ia juga ternyata
dipakai pada obat, makanan, pasta gigi, lem dan lain sebagainya. Produk
kosmetik yang menggunakan paraben, harus mematuhi persyaratan hukum
untuk memasukkan paraben di dalam kandungan kosmetik itu sendiri, dan
harus lolos dari uji keamanan terlebih dahulu yang dilakukan oleh badan
pengawas obat dan makanan.
Bagaimana Aturan Penggunaannya?
FDA sendiri (Federal Food, Drug and Cosmetic) memperbolehkan
penggunaan paraben dengan beberapa ketentuan. Salah satunya adalah
memenuhi batasan penggunaan yang diperbolehkan. Penggunaan
paraben dalam sebuah produk dianggap aman apabila tidak lebih dari 25%,
sedangkan di dalam produk kosmetik umumnya kadar paraben hanya berkisar
antara 0,01% hingga 0,3% saja.
Apakah aman bila digunakan?
Sebenarnya kalau kita mau
teliti dan membaca bahan-bahan yang terkandung pada kosmetik yang kita
pakai, nyaris semuanya menggunakan paraben. Tak peduli itu produk luar
maupun produk lokal. Sebelumnya mungkin hasil-hasil penelitian soal
paraben ini tidak selalu disebarluaskan dengan bebas. Namun, karena
kekhawatiran para konsumen, akhirnya CIR (Cosmetic Ingredient Review)
menjelaskan secara terbuka, pada 14 November 2003. FDA
yang berpartisipasi dalam CIR dalam kapasitasnya sebagai non-voting itu memberikan ulasan keamanan methylparaben, propil, dan
butylparaben dan menyimpulkan mereka aman untuk digunakan dalam
produk kosmetik pada tingkat sampai 25%. Biasanya paraben digunakan pada
tingkat berkisar antara 0,01 sampai 0,3%.
Penggunaan
paraben pada produk sebenarnya aman-aman saja selama produsen mematuhi
batas kadar di dalam produk. Pernyataan ini kemudian didukung sebuah
jurnal berjudul Journal of Applied Toxicology yang dipublikasikan tahun
2004. Jurnal tersebut mengatakan bahwa tidak ada petunjuk signifikan
yang berhasil membuktikan bahwa paraben menyebabkan atau mempengaruhi
pembentukan sel kanker. Aktivitas hormon estrogenlah yang justru
bertanggung jawab atas pembentukan sel kanker pada payudara.
Sekalipun
paraben dapat dikenali aktivitasnya mirip seperti estrogen, namun
dibuktikan bahwa ia tidak memberikan pengaruh pada pembentukan sel
kanker. Hanya aktivitas estrogen alami saja yang memicu pembentukan sel
kanker.
Walaupun demikian, kekhawatiran konsumen tetap harus
dijadikan sebagai bahan untuk selalu melakukan penelitian dan pengujian
pada produk-produk kosmetik. Sehingga bila ditemukan kerugian yang
disebabkan oleh paraben, maka FDA/BPOM juga tidak akan diam dan akan
bertindak tegas. Kini semua dikembalikan lagi pada para
konsumen, agar lebih berhati-hati dan melek informasi yang diberikan
BPOM sehingga tidak sampai menjadi korban kosmetik abal-abal atau
kosmetik berbahaya.
Hasil analisa label oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
bersama Organisasi Konsumen Korea pada Maret 2010 menunjukkan bahwa dari
36 produk kosmetik yang diteliti, 11 di antaranya mengandung paraben.
Produk-produk tersebut mencakup merek-merek terkenal seperti Pigeon, Garnier, Zwitsal, Baby Dee, Viva, Shinzui, Mustika Ratu, Cussons dan Lifebuoy.
Nah kalau begitu sekarang pertanyaannya adalah sudah seberapa sering kah kamu menggunakan paraben? Baik yang disadari maupun yang tidak disadari? Meskipun paraben masih dianggap aman, banyak studi terbaru menunjukkan potensi bahaya paraben bagi kesehatan.
Contohnya di dalam tubuh, paraben bertindak seperti estrogen dan dapat berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Sesuatu yang kekurangan atau berlebihan selalu tidak baik bukan? Ada
baiknya kita mencegah sejak dini dari masalah yang mungkin bisa jadi
akan timbul nantinya. Kalau menurut saya, ga mungkin kan sesuatu yang
baik bisa dikhawatirkan oleh banyak pihak. Why? Thats the question. There must be something behind it all. Yuk sekarang juga kita cek tas kosmetik kita masing-masing, ada kandungan parabennya gak ya? Semoga informasi ini membantu yah ^^
Daftar Pustaka :
Vem. 2013. Benarkah Paraben Dapat Menyebabkan Kanker?. www.vemale.com
Amazine. 2016. Tips Aman Kosmetik: Ketahui 3 Jenis Paraben. www.amazine.co
Salma. 2012. Waspadai Paraben dalam Produk Kosmetik. www.majalahkesehatan.com
KCS. 2013. Paraben. www.kscbeauty.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar